Oleh :
Faqih Hindami
Aku kecewa pada satu sesal di
petang hari
Kekeluan dari dalam, kejur
kaku kelam malam
Senyum dan tawa seorang
penyair tak lagi berarti
Telah kau bekukan lagakku
dengan lidahmu
Aku kecewa pada satu sesal di
petang hari
Aku tak bersaksi pada seorang
adam
Cuma bersegara, dan berlagak
Bukannya bangkit, membentak,
dan mencela
Keluhmu tak dapat habiskan
problema
Bukankah sejak lama ujaran itu
merasuk dalam jiwa
dan menghujam batinmu
hingga mulutmu beroleh laknat?
Telah ku sesali satu kericuhan
di petang hari
Aku ingin saja diam. Membisu
sampai bisu
Hingga tak lagi ada yang
menghujam hatimu