Matamu
teranyam tali-tali cinta.
Irisnya
secerah nebula, bulan dan bintang di pupilnya.
Ujungnya
terajut, tergantung impian-impian bocah yang ingin terbang ke angkasa.
Matamu,
kelopaknya menampakkan surya megah merah kesumba.
Di
dekatnya, sebuah negeri yang gamang tengah mendaki curam,
sedang di bawahnya puluhan bola emas tengah berguling, bergulir, seraya
merayunya.