“Ilmu meninggalkan pencarian
kebenaran dan beralih untuk mencari kekuatan.” Demikian ungkapan kritis
yang diutarakan oleh seorang filsuf dan penulis asal Inggris, Francis Bacon (1561-1626).
Ia beranggapan, akan tiba masanya ketika ilmu tidak lagi digunakan untuk menelusuri
kebenaran, tapi dimaknai sebagai alat untuk mencapai kekuatan. Dalam konteks
kekinian, kekuatan yang dimaksud dapat berupa kekuatan materi atau kedudukan.
Ungkapan
kritis Francis Bacon tersebut dapat kita temui hari ini di negara ini.
Perlahan-lahan manusia mengedepankan pencapaian kekuatan materi sehingga mengasingkan
tujuan pendidikan yang sejati. Manusia seolah tenggelam ke dalam dunia bekerja
untuk mengonsumsi dan mengonsumsi untuk bekerja. Ilmu yang semestinya
membebaskan manusia dari perbudakan dan menambah waktu luang, malah menggerus
nilai-nilai kemanusiaan, keluhuran moral, juga kepekaan sosial, sehingga manusia
semakin individual. Pada akhirnya, pendidikan tidak menjadikan manusia sebagai
makhluk yang benar-benar terdidik, malah menjadikannya sebagai budak materi.
Mengapa
saya katakan demikian?