Powered By Blogger

Saturday, January 31, 2015

Mestinya Kau Tetap Disini

Oleh : Faqih Hindami


Mestinya kau tetap disini
Menyesap hangat surya, juga sejuk yang ditiupkan embun ke tepi jalan raya, dan gemilang pagi yang dijelmakan kala malam tadi kita puas ngimpi.

Mestinya kau tetap disini
Menyaksikan ranting-ranting pohon kecil tumbuh, meneduhi tanah yang basah karna sudah terlalu banyak peluh kita yang tumpah,
mempertanyakan hidup yang cuma menimbulkan kesah.


Mestinya kau tetap disini
Menanti ia kembali, membopong pulang impi yang didongengkan kemarin hari, dari stasiun yang loncengnya tak berdenting lagi.

Mestinya kau tetap disini
Ketika dua cangkir coklat hangat disuguhkan di antara temaram lampu di penghujung malam,
saat tiba waktunya kita bercakap-cakap tentang kejayaan di siang hari yang lelah.

Mestinya kau tetap disini
Menilik airmata rindu yang jatuh satu-satu,
Mengenang cinta yang pernah kau ikrarkan dulu.


Sungailiat,

18  Januari 2015

No comments:

Post a Comment